Nasionalisme itu masih eksis

30 12 2010

Tribute to :  GOALKEEPERS – Markus Haris Maulana (1), Ferry Rotinsulu (12), Kurnia Meiga Hermansyah (23), DEFENDERS – Mohammad Nasuha (2), Zulkifly Syukur (3), Maman Abdurrahman (5), Benny Wahyudi (7), Muhammad Ridwan (22), Muhammad Roby (26), Hamka Hamzah (23), Yesaya Desnam (29), Tony Sucipto (6), MIDFIELDERS – Eka Ramdani (8), Oktovianus Maniani (10), Arif Suyono  (14), Firman Utina (Kapten) (15),Ahmad Bustomi (19), FORWARDS – Irfan Bachdim (17), Dendi Santoso (13), Christian González (9), Bambang Pamungkas (20), Yongki Aribowo (21), Johan Juansyah (11).

“It is not the critic who counts: not the man who points out how the strong man stumbles or where the doer of deeds could have done better. The credit belongs to the man who is actually in the arena, whose face is marred by dust and sweat and blood, who strives valiantly, who errs and comes up short again and again, because there is no effort without error or shortcoming, but who knows the great enthusiasms, the great devotions, who spends himself for a worthy cause; who, at the best, knows, in the end, the triumph of high achievement, and who, at the worst, if he fails, at least he fails while daring greatly, so that his place shall never be with those cold and timid souls who knew neither victory nor defeat.” Speech at the Sorbonne, Paris, April 23, 1910. Theodore Roosevelt.

Turnamen AFF Suzuki ini memang hanya tingkat regional Asia Tenggara, bahkan tidak masuk kalender FIFA. AFF – Asean Football Federation, juga tidak berafiliasi langsung dengan FIFA. AFF hanya menginduk ke AFC – Asian Football Committee.  Bahwasanya tak satupun pelaga Piala Asia 2011 di Qatar merupakan anggota AFF, menunjukkan bahwa di tingkat Asia sekalipun, tim-tim sepakbola Asia Tenggara masih belum bisa berbuat banyak.

Timnas Garuda, Runners-up AFF Suzuki Cup 2010 - vivanews.com

Hasil akhirnya, Timnas Garuda menjadi runners-up, setelah di final Leg 2 hanya bisa mengalahkan Malaysia dengan skor 2-1, dan aggregat pun kalah 2-4, karena di leg 1 kalah dari Malaysia 0-3. Terlepas dari itu, keikutsertaan Timnas Indonesia dalam ajang AFF kali ini memberikan kita banyak hikmah untuk kemajuan sepakbola Indonesia. Hikmah terbesar adalah bahwa Nasionalisme kita sebagai bangsa masih eksis.

Sebelum turnamen dimulai, kehebohan dimulai dengan terbitnya paspor Indonesia bagi Christian ‘el loco’ Gonzales. Sebelumnya warga negara Uruguay, El loco telah memenuhi syarat untuk menjadi Warga Negara Indonesia. Ini adalah naturalisasi pertama dalam sejarah sepakbola Indonesia. Tak ada yang meragukan ketajaman El loco, yang pernah 3 tahun berturut-turut menjadi striker tersubur di pentas sepakbola tertinggi tanah air. Sebagian yang skeptis mempertanyakan usia El loco yang telah mencapai 34 tahun, usia senja bagi seorang pesepakbola. Suara sinis ini hilang dengan sendirinya ketika El loco menjadi pahlawan dengan mencetak masing-masing 1 gol dalam dua leg semifinal ke gawang Filipina dan meloloskan Timnas Garuda ke Final.

Selebrasi si ganteng Irfan Bachdim - catatanbola.wordpress.com

Kehebohan lain adalah dengan masuknya Irfan Bachdim dalam Timnas Garuda. Berayah mantan pemain Persema Malang, beribu orang Belanda, dan lahir di Amsterdam, Irfan Bachdim (22 tahun) tak pernah menjadi warga negara Belanda. Saat berusia 21 tahun, dia harus memilih antara menjadi warga Belanda mengikuti ibunya atau menjadi WNI seperti bapaknya. Irfan memilih menjadi WNI.  Karirnya di Timnas adalah suatu kisah menarik. Setelah kembali ke Indonesia karena klub-nya di Belanda bangkrut, Irfan melamar menjadi pemain Persija dan Persib. Entah apa kriteria yang dipakai di Persija dan Persib, kedua klub besar Indonesia Super League (ISL) itu menolak Irfan mentah-mentah. Irfan dianggap tak layak berlaga di kasta tertinggi sepakbola nasional itu. Ahirnya Irfan berlabuh di bekas tim ayahnya, Persema Malang. Tak sampai 6 bulan sejak mendarat di Jakarta, dia dipanggil Coach Alfred Riedl membela Timnas Garuda. Gocekannya oke, positioning bagus, tendangan terukur, menjadi bukti 2 gol yang dipersembahkannya dalam babak penyisihan. Lebih dari itu Irfan-lah salah satu yang membuat stadion tidak lagi menjadi tempat yg menyeramkan, dengan munculnya banyak paras-paras manis suporter wanita yang menjadi fans-nya.

Pinalti Bepe pulangkan Thailand - beta.id.news.yahoo.com.jp

Di babak penyisihan, Timnas Garuda tampil meyakinkan. Menaklukkan Malaysia 5-1, membantai Laos 6-0, dan mengalahkan Thailand 2-1. Thailand secara peringkat FIFA (121) adalah tim terkuat di Asia Tenggara, jauh diatas tim lain termasuk Indonesia (135). Di pertandingan pertama masih banyak bangku stadion yang kosong, masyarakat sudah sangat terbiasa dengan kegagalan demi kegagalan, kekalahan demi kekalahan Timnas. Terakhir adalah gagalnya Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia di Qatar. Hasil yang diluar dugaan ini membuat seluruh rakyat Indonesia tersentak. Ekspose media membahana hampir di seluruh stasiun TV kita, tak kecuali stasiun TV spesialis sinetron.

Antrian panjang demi Tiket - antarafoto.com

Rakyat pun berbondong-bondong ke stadion Gelora Bung Karno, untuk menyaksikan partai Semifinal. Antrian tiket mulai mengular. Tua, muda, pria, wanita, mengantri berjuang untuk mendapat tiket menonton semifinal. Lawan yang dihadapi adalah Filipina. Dalam sejarahnya, Indonesia pernah membantai filipina 13-1. Namun, kali ini Filipina datang dengan 9 pemain naturalisasi yang hampir semuanya pernah merumput di liga Eropa, meski bukan di kasta tertinggi. Kiper Filipina, Neil Etheridge, adalah kiper ke-3 di Fulham, salah satu tim di English Premier League. Semifinal yang digelar dalam 2 leg di GBK karena Filipina sedemikian tak pedulinya dengan sepakbola, sampai tak punya stadion yang layak untuk laga internasional, berakhir dengan agregat kemenangan Timnas 2-0. Tim Filipina alias tim eropa kelas tiga pun kita kalahkan. untuk ke-4 kalinya dalam sejarah AFF, Indonesia masuk final, meski tak sekalipun meraih juara.

Sampai titik itu baik-baik saja. Selanjutnya muncullah tanda-tanda bencana. Para pelacur politik mulai melakukan gerilya untuk mendapatkan simpati masyarakat. Berlagak jadi pendukung, komentar gak nyambung, sampai mngklaim telah membantu suksesnya Timnas. PSSI-pun dengan tololnya merecoki persiapan final dengan kegiatan yang gak ada hubungannya dengan sepakbola. Membawa timnas mendatangi undangan makan dirumah Aburizal Bakrie dan kunjungan ke Ponpes buktinya. Media pun tak kalah konyol, demi mendapatkan berita, persiapan tim dan privasi pemain diobrak-abrik. Hasilnya, Timnas Garuda ditekuk Malaysia 0 -3 di Bukit Jalil. Jalan curam menuju juara ditentukan di GBK.

Buruknya manajemen PSSI terlihat jelas dalam pengaturan penjualan tiket. Otoritas tertinggi sepakbola nasional ini amat sangat tak becus mengatur tiket. Satu orang tewas dalam perjuangannya mendapatkan tiket. Nurdin halid pun menyalahkan suporter Timnas atas kejadian ini. Bisa jadi, suporter yang tewas ini mungkin yang pertama di dunia tewas karena akan membeli tiket. Yang tewas karena pertandingan atau setelah pertandingan, sudah banyak. Yang tewas dalam membeli tiket, rasanya ya pertama kali terjadi di Indonesia ini. Mengatur tiket pun tak becus, bagaimana pula kita berharap sepakbola nasional kita bisa diatur dengan baik?

Terlepas dari carut marutnya penjualan tiket, antusiasme suporter tak surut. Di hari pertandingan, 100 ribu lebih suporter memadati GBK. Kedatangan timnas dielu-elukan.  Saya tak ingat lagi, kapan ada manusia Indonesia yang dielu-elukan seperti itu. 23 pemain itulah pahlawan masa kini. Yang menunjukkan bahwa semangat nasionalisme kita masih eksis. Nasionalisme sejati, tak ada kaitannya dengan pangkat, latar belakang, suku, apalagi rupiah. Lagu Garuda di dadaku pun menggema di mana-mana.

Hasil akhir bukanlah happy ending seperti film hollywood. Yang menakjubkan, meski tertinggal 0-1, dukungan suporter tak berkurang. IN DO NE SIA, terus membahana, membakar semangat 11 putra terbaik bangsa di mata coach Riedl, yang berlaga berpeluh keringat. Hasil akhir 2-1 untuk kemenangan Timnas Garuda, tak cukup untuk membawa pulang piala AFF untuk pertama kalinya. Tapi sangat cukup untuk menunjukkan bangsa kita punya nasionalisme yang begitu kuat, spirit of nation yang dulu bisa  mengusir nenek moyang Irfan Bachdim dari sini. Dan yang lebih hebat lagi, tak seperti kebiasaan rusuh suporter kalau tim-nya kalah, pulang dari final itu suporter bernyanyi, buat apa rusuh…buat apa rusuh…rusuh itu tak ada gunanya.

Terima kasih Timnas Garuda, yang telah mengajari kami bahwa harapan itu selalu ada. Bahwa kita menggapai impian manakala kita terus berusaha dan berdoa. Bahwa nasionalisme sejati kita masih eksis.  Dan bahwasanya diatas segalanya, Keputusan ada di tangan-Nya yang Maha Kuasa. Masih akan ada pertandingan di depan untuk dimenangkan, masih banyak latihan berat yang harus kalian jalani. Ingatlah bahwa 237.556.340 jiwa berdiri dibelakang kalian, mendoakan kalian mengepakkan sayap ke awan tertinggi.  Kalian tak juara di turnamen ini, tapi kalianlah juara di hati kami. Garuda kan selamanya ada di dada kami, meski diprotes si Tobing itu.

Berakhir sudah kisah perjalanan sang Garuda di piala AFF Suzuki 2010 ini, teriring doa Nurdin Halid diganti oleh orang yang lebih waras, lebih pintar, dan mampu mengantarkan Timnas Garuda berlaga di Piala Dunia.  Aamin ya Robbal ‘alamiin. Kali ini, mohon ampun ya Alloh, aku agak memaksa.





101 Impian

27 12 2010

Terinspirasi buku chicken soup for soul-nya Jack Canfield, saya coba untuk menuliskan apa yang saya inginkan dalam hidup ini secara spesifik. Teorinya, kita harus tau pasti apa yang kita inginkan. Artinya kita tulis secara spesifik, bukan sesuatu yang terlalu normatif alias ngambang. Misalnya, “pingin punya uang lebih”, itu nggak spesifik. Ntar dikasih orang Rp.20 ribu, itu udah lebih dari yang dipunya sekarang. Siapa yg ngerasa cukup dg Rp.20 ribu? Jadi yang betul, “Pingin punya uang Rp. 20 Juta”, ato malah Rp. 20 Milyar sekalian. Gayus aja bisa.

Bermimpi - creandivity.wordpress.com

Ini agak beda dengan BHAG. Lihat sedikit coretan tentang BHAG. Dengan basis 10-30 tahun untuk mewujudkan BHAG, sepertinya 101 Dreams ini seharusnya sesuatu yg lebih simple dan mungkin kita wujudkan dalam waktu dekat. Gak tau juga sih, mungkin aja list 101 ini akan beririsan dengan BHAG. Most likely, BHAG adalah subset dari 101 dreams ini.

Saya mulai saja list yang bikin keringetan nulisnya ini. Belum lagi mewujudkannya, mungkin keluar keringat darah. wkwkwkw . Inilah 101 impian saya. Kalo belum sampe 101, berarti lagi habis ide. Urutan gak penting  :

  1. Berat badan 63 kg.
  2. Punya anak laki-laki yang jagoan bola.
  3. Pergi wisata ke Paris.
  4. Punya bisnis kos-kosan.
  5. Punya tanah 2000 m2 untuk bisnis lapang futsal.
  6. Punya mobil 7 seater, Honda Freed.
  7. Bermain salju di Swiss.
  8. Dapat gelar Doktor di bidang IT Business.
  9. Snorkeling di Bunaken.
  10. Naik pangkat jadi senior manager.
  11. Punya 2 sertifikasi IT internasional.
  12. Pergi haji bareng bapak-ibu.
  13. Punya sepeda 5 sepeda MTB untuk gowes bareng sekeluarga.
  14. Ketiga anakku sekolah di SMP-SMU-Universitas Negeri cluster 1.
  15. Business online berjalan lancar didukung angel investor.
  16. Punya rumah kos dengan 20 kamar.
  17. Bapak-Ibu sehat selalu dan menjalani hari tua mereka dengan riang gembira.
  18. Semua saudaraku hidup berkecukupan dan rukun saling mengasihi. (Gak bisa lebih spesifik, sorry).
  19. Nonton final piala dunia langsung di stadionnya (BHAG).
  20. Hafal Al-Qur’an (BHAG).
  21. Bisa 7 bahasa dunia : Inggris-Arab-Spanyol-Prancis-Rusia-China-Jepang (BHAG).
  22. Umroh sekeluarga terus tour eropa (BHAG).
  23. Menulis satu buku setahun. Buku pertama terbit 2011.
  24. Punya bisnis franchise pendidikan, Kumon.
  25. Punya BB yang dual mode on GSM-CDMA + TV (Semoga RIM mau bikin).
  26. Punya iPad.
  27. Punya koleksi 15 parfum.
  28. Punya jersey Timnas Garuda original home & away.
  29. Wallpaper biru terpasang di kamar.
  30. Membelikan seperangkat perhiasan berlian 5 karat buat Halfi.
  31. Setiap hari bisa terbangun jam 2 pagi. Berdoa, dan beraktivitas produktif.
  32. Jalan di kota Bandung dan Cimahi ditumbuhi pohon berbuah.
  33. Timnas Garuda masuk piala dunia 2022.
  34. Rumput di lapang ITB tumbuh subur merata, gak gundul di tengah.
  35. Punya meja bilyar sendiri.
  36. Jam tanganku diganti Nautica model terbaru.
  37. Ketua umum PSSI bukan mantan pejabat ataupun penjahat, dan sukses membawa Timnas Juara Piala Asia.
  38. Punya perpustakaan pribadi.
  39. Gak males beribadah wajib. Rajin ibadah sunah.
  40. Bisa puasa sehari tiap bulan.
  41. Gak ngalamin lagi blue screen of death.
  42. Fia & Alif jadi jagoan softball.
  43. Pohon duren di depan rumah dan di halaman dalam tumbuh cepat dan berbuah 10 biji tahun 2015.
  44. Ada kolam air mancur di taman dalam rumah.
  45. Wi-fi gratis untuk untuk remaja mesjid aktif Maret 2011
  46. Tak pernah lagi ada bakteri TBC di rumah.
  47. Renovasi ruang praktek dr. Halfi Farmasari SpKFR selesai Juni 2011.
  48. Presiden 2014 membawa Indonesia jadi negara maju.
  49. Seluruh keluargaku terlindungi dari kerusakan moral.
  50. Tak pernah ada orang jahat mendekati rumahku.
  51. Najwa tidur sendiri di kamarnya.
  52. Asisten rumah betahan.
  53. Punya SLR.
  54. Liburan sekeluarga minimal setaun 2 kali.
  55. Bangka&Belitung Adventure dengan keluarga besar.
  56. Ke danau Toba sekeluarga plus bapak-ibu.
  57. Punya TV




Terus mencari strategi baru (failing forward)

27 12 2010

Menyesali kekalahan - kompasiana.com

Setelah euforia memuncak karena hasil yang sangat mengesankan sepanjang penyisihan Piala AFF Suzuki 2010, tadi malam Timnas Garuda menelan kekalahan pahit 0-3 dari Timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Hilang semua permainan apik di semua lini yang dipertontonkan sepanjang penyisihan group hingga babak semifinal. Statistik gol 15-2 tak berarti apa-apa.  Sama sekali tak menunjukkan ketajaman di lini depan, kekokohan di lini tengah, dan ketangguhan di lini belakang. 3 gol bersarang bersih di gawang Timnas Garuda yang dijaga Markus. Ketiga gol dalam selang waktu tak lebih dari 15 menit di babak kedua, menunjukkan hilang fokus dalam suatu pertarungan adalah malapetaka.

Tak perlu berlama-lama berduka. Seperti yang dikatakan Thomas Edison ketika laboratoriumnya terbakar sampai rata dengan tanah, “Syukur pada Tuhan, semua kesalahan kita terbakar habis. Sekarang kita dapat memulai lagi sesuatu yang baru.” Beberapa ‘kesalahan’ yang patut kita bakar habis diantaranya adalah :

  1. Membawa sepakbola ke ranah politik dan pencitraan.  Setelah Timnas Garuda menuntaskan babak penyisihan dengan mengesankan, alih-alih melakukan evaluasi atas kesuksesan, para elit politik berlomba-lomba cari muka seolah punya andil atau mencitrakan diri sebagai pendukung utama Timnas. Undangan makan dan kunjungan ke pesantren adalah hal yang tidak relevan dengan sepakbola modern. Coach Alfred Riedl tak hadir dalam dua acara ini. Tersirat, dia tak setuju, tapi tak berdaya menghadapi direct order ketua umum PSSI. Selain itu elit partai politik pun menjadikan Timnas Garuda sebagai kendaraan untuk mencari popularitas. #nurdinturun pun sempat menjadi trending topic di twitter.
  2. Media expose berlebihan. Bangsa ini sudah terlalu lama tidak mempunyai tokoh pahlawan masa kini. Para pemimpin, tokoh politik, anggota dewan, alih-alih menjadi role model pahlawan, perilaku mereka membuat saya sering mengernyitkan dahi. Sampai ada pameo “Politikus itu seperti diapers, semakins sering diganti semakin baik”.  Tak sedikit dari mereka berakhir di penjara karena korupsi, membuat kita malu sebagai bangsa.  Nah, dalam keadaan carut-marut seperti itu muncullah para Garuda yang berjuang berpeluh keringat menegakkan bendera merah putih di tiang tertinggi. Nasionalisme sontak bangkit mengiringi sepak terjang mereka. Jadilah mereka pahlawan-pahlawan baru yang membuat bangga kita sebagai bangsa. Selanjutnya media mengambil alih, bergerilya saling bersaing mewawancara pemain, tim medis, siapapun yang mau bicara. Hot news !!!. Fokus pada pertandingan pun berkurang.
  3. Tidak menyiapkan tim untuk situasi di Bukit Jalil. Sudahlah tim tidak fokus pada partai Final karena berbagai agenda, sepertinya tidak ada simulasi Bukit Jalil dalam latihan. Sebagai tim yg tidak pernah keluar kandang sepanjang kompetisi, atmosfer di kandang lawan belum pernah dicoba. Simulasi disoraki penonton dan ditembak sinar laser, seyogyanya dapat diujicoba di Jakarta. Hal ini jauh lebih bermanfaat dibanding menghadiri undangan jamuan makan ataupun kunjungan ke pesantren. Bukan tak penting berdoa, kita semua mendoakan kejayaan timnas, tapi kita tetap harus tahu prioritas yang harus kita kerjakan dalam waktu yang terbatas.

Selanjutnya kita perlu merancang strategi untuk kejayaan Timnas Garuda, bukan hanya di level regional Asia Tenggara seperti AFF atau Sea Games, tapi menuju pentas dunia. Kalau Jepang dan Korea bisa menembus pentas dunia, kenapa kita tidak bisa? Dengan kondisi fisik yang relatif sama,  seharusnya kita pun bisa. Kita punya sumber daya yang cukup memadai. Tanah melimpah untuk membangun stadion kelas dunia. Anak-anak yang menyenangi sepakbola bertebaran di seantero tanah air. Fanatisme supporter atas klub yang cukup besar. Suatu survey menunjukkan bahwa liga dengan penonton terbanyak di Indonesia adalah Liga Inggris, dan di urutan kedua adalah Liga Indonesia !.

Nah, apa yang dapat kita lakukan agar Timnas Garuda bisa berlaga di level dunia? Sudah berpuluh tahun eksistensi PSSI, tak sekalipun kita tembus ke level Dunia. Boro-boro level dunia, level Piala Asia tahun 2011 ini pun kita tak lolos. Kegagalan menjadi patok untuk mengevaluasi ulang, menyesuaikan, dan memulai lagi, hanya saja, lebih baik dari sebelumnya. Max DePree bilang, “Kita tak akan menjadi seperti yang kita perlukan dengan tetap menjadi seperti apa adanya”.  Mengulang-ulang cara-cara lama tidak akan membawa kita kemana-mana. Harus ada penyempurnaan strategi yang berkelanjutan sampai kita tiba di pentas yang kita inginkan, apakah itu di level Asia atau bahkan Dunia.

Perumusan strategi tak mungkin dilakukan satu orang saja. Demikian pula, kesuksesan sebuah tim adalah buah dari kontribusi seluruh sumber daya di dalam tim itu. Masalah terbesar muncul manakala kita sendiri tak paham betul apa yang kita inginkan. Misalnya, kita ingin Indonesia masuk ke pentas dunia. Kapan ? tak jelas. Tentukan dulu dengan pasti Apa yang kita inginkan, baru kita rumuskan Bagaimana mewujudkannya. Kaidah ini berlaku untuk apapun mungkin dilakukan manusia di dunia ini.

Yuk kita mulai. .

  1. Visi apa yang kita inginkan ?  Timnas Garuda ke pentas Asia 2015. Juara 3 Asia 2019, dan  ke pentas dunia tahun 2022.  Begin with the end in mind, begitu Stephen Covey bilang.  Beranilah bermimpi, dan bertanggung jawablah untuk mewujudkanya.
  2. Bagaimana mewujudkan mimpi itu? Jangan  pakai cara-cara instan. Semua kesuksesan adalah hasil dari proses yang baik dengan program yang rinci dan kinerja yang terukur. Naturalisasi, misalnya, adalah short-cut yang diambil oleh pemimpin yang putus asa dan mementingkan hasil jangka pendek dibandingkan dengan kejayaan jangka panjang.
  3. Leadership no.1. Artinya, kita mulai dari Ketua Umum PSSI dan para pengurus PSSI adalah orang2 yang bermimpi dengan berani, merumuskan dan merevisi strategi dengan tepat dan bekerja dengan istiqomah sesuai strategi.
  4. Pembinaan usia dini. Lionel Messi sekarang berusia 23 tahun, Cristiano Ronaldo berusia 25 tahun. Usia emas pemain bola. Jadi, agar Timnas Garuda berada di usia emas saat kita ke pentas dunia tahun 2022, tahun 2011 ini mereka berusia 13 tahun.  Carilah bibit2 unggul usia itu sekarang, dan bina dengan program kelas dunia. Jangan ngarang sendiri programnya. Belajar dari Korea dan Jepang saja.
  5.  





Hukum Citra

20 12 2010

Original Text : The Maxwell Daily Reader – John C Maxwell – 20 Desember

Hukum Citra

sumber : ysutarso.wordpress.com

Sebagai pegawai yang sepanjang karir belum pernah punya anak buah, maka berusaha mencoba berbagi pengalaman sebagai leader adalah kekonyolan. Meskipun assessment center menyatakan bahwa dari berbagai hasil pengujian psikologis dan teknik-teknik manajemen, nggak ada masalah dengan leadership saya :). positining yang lebih pas adalah sebagai follower yang melihat apa yang dilakukan para leader. Leadership experience saya paling sebagai bapak 3 anak dan manajer sekaligus kapten tim futsal 😀

Ketidakpastian membesar dan membuat kacau sebagian besar orang, terlebih pada masa sulit. Citra hidup yang mereka lihat di dalam diri para pemimpin mereka akan meghasilkan energi, gairah dan motivasi untuk bergerak maju. Untuk menjadi teladan :

  1. Para pengikut selalu melihat apa yang anda lakukan. Anak melihat orang tua, pekerja melihat atasan mereka. Orang mengerjakan apa yang dilihatnya. Saya pernah punya atasan yang gak ada yg ngalahin urusan jam kerja.  Saya datang, dia udah di kantor. Saya pulang, dia masih di kantor. Kemungkinannya, si bos nggak pernah pulang? ato si bos ada masalah di rumah? Kalo ada gempa di kantor jam 8 malem, dialah satu2nya korban. Pastinya, saya jadi malu kalo telat ngantor, atau tenggo (teng n go home).
  2. Lebih mudah mengajar apa yang benar daripada melakukan apa yang benar. Tidak ada yg lebih meyakinkan selain orang yang memberi nasihat baik dan menunjukkan contoh yang baik. Sebagai manusia, tak pernah mudah kita menghafalkan sesuatu secara letter lek, kecuali punya kemampuan photographic, mengingat sesuatu apa adanya. Nah, sadar dengan keterbatasan ini, saya mencoba sholat hifdhzi, 4 rokaat, dg rokaat 1-4 masing2 membaca surat Yaasin (83 ayat), surat Sajadah (30 ayat), surat Dukhon (59 ayat), dan surat Mulk (30 ayat). Di sholat yang ke-7, ke-4 surat itu sudah hafal dalam ingatan. Menceritakan ini kepada orang lain jauh lebih mudah, karena saya sudah mengalami sendiri. Sekarang anak istri saya pun melakukan ini.
  3. Kita harus berusaha mengubah diri sendiri sebelum mencoba meningkatkan orang lain. Bahaya besar mencapai kepemimpinan yang baik adalah godaan untuk mencoba mengubah orang lain sebelum mengubah diri sendiri. Kebetulan tak ada pembantu permanen di rumah. Membereskan tempat tidur adalah pilihan terbaik kalo ingin merasa nyaman di kamar saat akan tidur nanti malam. Dengan melakukan ini, saya menjadi cukup pede untuk meminta anak2 membereskan tempat tidur mereka masing-masing.
  4. Pemberian paling berharga yang dapat diberikan seorang pemimpin adalah menjadi teladan yang baik. Bagaimana seseorang menangkap kepemimpinan? Dengan melihat pemimpin-pemimpin baik yang sedang beraksi. Dalam pertandingan futsal antar Direktorat, saya harus melakukan balancing antara keinginan menang dan memainkan seluruh pemain. Rotasi adalah kunci, dan kontribusi setiap pemain menentukan kalah menang. Pesan saya sederhana, berikan kemampuan terbaik saat masuk medan laga, karena tak lama akan dipanggil untuk rotasi. Itupun berlaku untuk saya sebagai manager sekaligus kapten. Setelah merasa berat berlari di arena futsal berjaring tanpa out ini, maka saya pun berjalan keluar untuk rotasi. Tak peduli berapapun jagonya pemain saya, mereka nurut aja, karena melihat saya menerapkan aturan secara konsisten.




The ultimate timing

27 09 2010

timing masuk lambung -> lokasi & waktu : warung bu gitu, hari ini.

Lotek - Asli Indonesia (inastya.wordpress.com)

Lunch time. ngajak temen ke warung bu ratih (rambut putih), ternyata doi musti pulang nengok renovasi rumahnya yg udah setaun lebih kayaknya  gak kelar-kelar. buset dah, mo bikin istana kali. terpaksa switch plan ke warung bu gito. pesen lotek, tanpa lontong, niat mo pake nasi aja. ambil nasi, tempe goreng, plus daging empal, dan jus jambu. kayak yg kalap nih pesen makannya.

Setelah duduk 2 menit, loteknya gak dateng juga. para naga sudah mengamuk di lambung. jadilah mulai mengunyah nasi dengan tempe goreng dan empal. sambil berharap loteknya cepat datang. jadi keinget sama mr. bean.

minum kopi secara parsial, ngunyah bubuk kopi dulu, terus gula, minum, dan goyang2 perut. emang sih pada akhirnya semua di dalam lambung akan berakhir sama, tapi proses masuk dengan timing yang tepat adalah suatu kenikmatan tersendiri. dan timing yang salah bisa membuat kita dikira orang sinting.

timing download file -> lokasi & waktu : internet, hari ini

Minal aidzin wal faidzin. minta akses ke executive briefing dong. dst. emaildari teman masuk minta akses ke referensi online. wah, gawat. kalo sharing password dan ketauan sama pemilik situs, bisa kena kartu kuning lagi. terus aja ditawarin ke temen tadi, boleh download sendiri, tapi kalo mau login notify dulu biar nggak login bareng. it’s just about timing. akhirnya doi nyerah dan minta tolong di-download-in file2 spesifik.

ok deh, jadi tambahan kerjaan mbantu temen cari file yg diminta. for the sake of networking. musti ikhlas dikerjain. suatu saat juga kita pasti butuh bantuan orang lain.

time to shoot -> lokasi & waktu : lapang sabuga ITB, sabtu yll.

Menunggu saat yg tepat utk shoot... (avidsoccer.com)

Setelah libur beberapa minggu karena puasa, latihan resmi sepakbola dengan temen2 kantor dimulai lagi sabtu yang lalu. diawali dengan narsis time berfoto dengan kostum baru (pastinya terus upload di facebook. waks…),

Latihan pun dimulai dengan penuh semangat. timing dalam sepakbola adalah sangat kritikal. off-side, misalnya, faktor kuncinya adalah timing. sekali saya diputus off-side oleh wasit, meski saya merasa tidak. dan karena keputusan wasit tidak dapat digugat di mahkamah konstitusi, protes pun percuma.

Di salah satu kesempatan, umpang matang dari bang ruben sudah mengarah tepat ke atas kepala saya. sambil meloncat saya melakukan sundulan (heading). ada yg salah dengan timing memutar kepala saat heading ini. alih2 bola mengarah ke gawang, malah kembali lagi ke bang ruben. waks…. Kesempatan lain, umpan sepak pojok tomas disundul bek lawan, mengarah tepat ke arah saya. hanya mengandalkan feeling, saya mengayunkan kaki kanan sekerasnya ke arah bola yang baru memantul sedikit dari tanah. timing mengayunkan kakinya sangat tepat. bola meluncur sangat deras melewati sekumpulan pemain lawan & kiper. bersarang dengan manis di pojok kiri gawang. goal of the match !

time to protect -> lokasi & waktu : my desk, hari ini

sedia payung sebelum hujan (trexglobal.com)

Setelah berhitung dengan excel, terlihat bahwa investasi melalui tabungan investa cendekia berbasis syariah saya memberikan return 9.34% dalam 65 bulan. artinya rata-rata 1.75% setahun. Sementara tabungan berencana syariah memberikan return 2.14% per tahun. sama sama nggak menarik sih. Berusaha konsisten dengan prinsip menyimpan telur dengan hati-hati dan terencana, maka sy mulai mengubah pola investasi saya. 3 tabungan investa cendekia untuk pendidikan anak sy akan dikonversi menjadi asuransi syariah murni dengan premi Rp. 7 juta pertahun dan uang pertanggungan Rp. 500 juta. Selebihnya dikonversi menjadi investasi syariah dengan investasi tunggal Rp 24 juta syariah equity fund dengan ‘prediksi’ return 5-15% pertahun.

the ultimate timing -> lokasi & waktu : mesjid, hari minggu kemarin

Pesan inti penceramah adalah soal falsafah kehidupan. kehidupan dunia
adalah hal yang pasti kita ditinggalkan, dan kehidupan akhirat adalah hal yang pasti kita datangi. tausiyah dibawakan secara kocak, tanpa terasa menyerempet banyak hal, mulai dari membina anak, menghizibkan baca Al-Qur’an, keharmonisan dalam rumah tangga, semangat mencari ilmu, konsistensi pengamalan, poligami. prinsipnya, memanfaatkan timing hidup di dunia secara maksimal sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat kelak.





Olahraga mingguan

17 09 2010

Seperti yang ditulis Celestine Chua tentang 42 langkah praktis untuk perbaikan diri, langkah ke-9 adalah olahraga mingguan. Aspek terpenting di sini adalah rutinitas. Tak terlalu penting jenis olahraga yang dipilih. Hanya saja, sebaiknya hindari olahraga ekstrem yang bisa membahayakan nyawa kita, alih-alih menjadi sehat, nyawa kita bisa melayang karenanya.

Pilih olahragamu (sodahead.com)

Ada tersedia begitu banyak pilihan olahraga yang dapat dijadikan aktivitas rutin mingguan.  Saya pribadi senang dengan segala macam olahraga game / yang ada bolanya. Secara rutin saya bermain sepakbola (outdoor) setiap hari Sabtu di sasana olahraga ganesha (sorga, keren ya singkatannya!) atau terkadang arena latihan pindah ke lapang UPI, setiabudhi bandung, lapang rumput terbaik yang ada di Bandung tuh.

Bagi yang tidak menyukai olahraga yang bersifat game seperti itu, bisa memilih jogging, atau sekedar jalan pagi. Pilihan lain, berenang, bersepeda, hiking, fitness, to name a few!. Pilih olahraga yang cocok dengan karakter dirimu sendiri, dan yang paling penting, have fun !. Setelah seminggu tubuh kita penat dengan aktivitas yang bisa membuat stress, maka selain menjaga kebugaran, maka olahraga penting juga untuk menjaga agar secara psikis kita tetap rileks untuk bersiap menghadapi aktivitas di minggu berikutnya. Selain itu, menurut dokter di rumah, adalah penting untuk menjaga agar kapasitas aerobik terpenuhi. Kurang lebih aktivitas minimal adalah 30 menit untuk mencapai aktivitas aerobik yang memadai.

Seperti pepatah afrika : saat yang paling tepat untuk menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu. Tapi jika hal itu tidak kita lakukan, maka saat yang paling tepat untuk menanam pohon adalah hari ini. Jangan tunda untuk berolah raga. Bila kita ragu olahraga apa yang akan kita jadikan rutinitas mingguan, tak ada salahnya mencoba-coba lebih dari satu macam olahraga sampai kita temukan olahraga yang memberikan manfaat maksimal pada diri kita, baik secara fisik maupun psikis. Salam olahraga !





Ayo simpan telur di beberapa keranjang

16 09 2010

Kemerdekaan finansial adalah impian setiap orang yang hidup di muka bumi ini. Siapa yang tak ingin bisa ongkang-ongkang kaki, jalan-jalan ke sana kemari menikmati keindahan alam ciptaan Ilahi, mencicipi kuliner yang menggugah selera, atau sekedar bersilaturahmi menengok sanak famili? Tepat melewati usia 38 tahun, semakin kuat keinginan dalam diri saya untuk mencapai kemerdekaan finansial ini.

Kapan merdeka secara finansial ? (www.contencashsecrets.com)

Banyak ilmu dan tips yang bisa dipelajari dari para pakar perencana keuangan. Kunjungi perencana keuangan bila sempat. Trio Safir Senduk, Ahmad Gozali dan Eko Indarto membagi ilmu mereka secara gratis di sana. Bagus juga kunjungi QM Financial yang diasuh Ligwina Hananto. Mbak Ollie sudah membantu dengan menuliskan ringkasan financial planning di blognya.

Pada dasarnya investasi adalah upaya untuk meningkatkan nilai atau jumlah aset kekayaan. Prinsip dasar untuk investasi adalah tidak menyimpan telur kita di dalam satu keranjang. Dengan melakukan diversifikasi, berarti kita meminimalisir resiko yang disebabkan oleh gagalnya satu jenis investasi. Ada baragam pilihan investasi, dan umumnya dapat dibagi untuk tujuan jangka pendek (tabungan, deposito, properti) atau jangka panjang (reksadana, saham, emas). Pembagiannya tidak kaku juga, terkadang investasi jangka panjang bisa jadi investasi jangka pendek, demikian pula sebaliknya.

Sampai saat ini saya baru berinvestasi dalam bentuk tabungan dan properti. Tabungan investa cendekia bagi masing-masing buah hati, tabungan berencana untuk istri tercinta, dan sebuah properti yang sudah menghasilkan uang sewa sebagai tambahan income. Untuk yang tabungan pendidikan maupun berencana, sudah tercover juga asuransi jiwa / takaful, karena saya menyimpannya di bank syariah. Dari yang saya rasakan, nilai aset maupun income yang didapatkan dari properti jauh lebih baik dari tabungan. Namun paling tidak, saya mendapatkan proteksi takaful dari tabungan-tabungan itu. Rumah dengan luas tanah 154m persegi yang saya beli di tahun 2001 seharga Rp 55 Jt, nilainya saat ini mencapai Rp.250Jt. Plus masih ditambah nilai sewa karena rumah itu dikontrakkan.

Investasi properti saya, lebih menarik dari tabungan

Saat ini saya sedang belajar untuk menambah keranjang investasi saya, yaitu ke dalam bentuk reksadana dan emas. Ternyata harga emas selalu diatas inflasi, sesuatu yang selalu menggerogoti nilai uang kertas. Sayangnya, transaksi emas sepertinya baru mudah dilakukan di kota Jakarta dan Surabaya, khusunya bila kita ingin mendapatkannya dari Logam Mulia, anak usaha dari PT. Aneka Tambang. Lagipula, harganya yang relatif tinggi (saat menulis ini, Rp.370rb /gram), perlu dana tunai yang relatif cukup besar untuk membelinya. Saatnya bagi saya menabung untuk beli emas !

Pergerakan harga emas (www.kitco.com)

Selain itu, saya juga tertarik dengan reksadana. Pernah ada teman sekantor yang mengeluh karena nilai reksadananya turun. Tapi menurut para pakar perencana keuangan itu, karena reksadana secara prinsip adalah investasi jangka panjang, dalam jangka pendek bisa saja terjadi penurunan nilai investasi, khususnya bila investasi dalam bentuk saham dan indeks harga saham gabungan sedang jeblok, atau manajer investasi memilih saham yang kinerjanya buruk. Namun demikian, dalam jangka panjang, reksadana tetaplah menjanjikan tingkat keuntungan diatas tabungan maupun deposito. Saat ini saya mulai memproses konversi tabungan berencana saya menjadi reksadana.

Kinerja riil attractive money syariah (www.axa.co.id)

Sepertinya kunci pembukanya adalah perencanaan. Ligwina sharing bahwa keluarganya punya perencanaan untuk Dana Darurat yang targetnya adalah 12x pengeluaran bulanan. Lalu masih ada pos untuk Dana Pendidikan, Dana Pensiun, Dana Menikahkan anak, Dana Rumah Baru, Dana Haji, Dana Liburan. Whew….masih harus banyak belajar nih untuk mengelola keuangan dengan benar.





Hidup tanpa kartu kredit

15 09 2010

Sebagai bagian dari pesatnya perkembangan electronic money, maka kartu kredit sudah menjadi bagian dari kehidupan keseharian kelas menengah atas di seluruh dunia. Kemudahan yang ditawarkan, intinya adalah pemenuhan berbagai keinginan maupun kebutuhan secara instan. Cukup dengan gesek kartu, keinginan terpenuhi. Hal bayar-membayar bisa diselesaikan belakangan. Sebagai salah satu motor penghasil keuntungan bank, maka bank penerbit tak henti-henti berinovasi untuk memberikan kemudahan pengguna kartu kredit untuk bertransaksi, baik belanja sembako di supermarket, peralatan rumah tangga, elektronik, fashion, makan di restoran, bengkel dan spareparts, tagihan telepon, internet, listrik, air, hotel dan wisata. Bahkan secara bergurau seorang teman bercanda, kartu kredit-nya bisa dipakai mencicil beli tank baja. Pantas aja, credit limit-nya sudah mendekati 100 juta.

Kartu kredit - lifestyle masa kini

Di balik segala kemudahan yang ditawarkan, penggunakan kartu kredit tak jarang menyisakan berbagai masalah. Penggunaan yang tidak rasional tak jarang membuat banyak pengguna kartu kredit terjebak dalam lingkaran setan sistem riba bunga berbunga, yang tak jarang berujung pada  malapetaka besar dalam kehidupan si pengguna kartu kredit. Sudah dua kali saya melihat kejadian yang menimpa rekan kerja terlilit bunga dan hutang kartu kredit. Saat hutang dan bunga sudah sedemikian besar, sementara pendapatan tetap, maka membayar tagihan minimum pun sudah tak mampu. Tak jarang debt collector dari bank penerbit bertingkah biadab dengan menggunakan cacimaki dan kata-kata kotor ke saluran telepon kantor, mempermalukan si pengguna kartu kredit yang tak berdaya dan pasrah tak tau harus berbuat apa untuk menyelesaikan masalah yang dibuatnya sendiri. Pastinya, hidupnya menjadi merana.

Bayar hutangmu !!!

Tak lama setelah bekerja, kurang lebih 14 tahun yang lalu, selembar kartu kredit sudah mengisi dompet saya. Hampir selalu saya lunasi semua tagihan sebelum jatuh tempo. Karena kesal pada layanannya, saya hentikan kartu kredit saat perpanjangan, hampir 5 tahun yang lalu.  Tanpa menyisakan tagihan sepeserpun. Beberapa tahun yang lalu sempat apply lagi, ternyata ditolak, mungkin bank penerbit kartu kredit saya pertama iseng membuat flag black list / bad debt atas nama saya. Peduli apa ? dengan kartu debit, berbagai kemudahan yang ‘setara’ dengan kartu kredit masih bisa saya nikmati. Memang promo di banyak merchant (toko) hampir semua berlaku untuk pengguna kartu kredit, sebagai bagian dari skema dan model bisnis bank penerbit untuk menarik sebanyak mungkin pengguna kartu kredit dan volume transaksi.

‘Money is my limit’. Dengan tidak memiliki kartu kredit, maka keinginan dan kebutuhan saya tunduk pada kemampuan saya. Bila menginginkan sesuatu yang melebihi ketersediaan dana di rekening, maka saya harus berdisiplin menabung sampai dana yang terkumpul cukup untuk membayar kebutuhan saya secara tunai. Dan saya merasa, hidup saya baik-baik saja tanpa kartu kredit.





Antara iPhone, Blackberry dan Android

14 09 2010

pastinya ini bukan cerita antara aku, kau dan bekas pacarmu seperti yang dilagukan Iwan Fals :

apa yang tersembunyi
di balik manis senyummu
apa yang tersembunyi
di balik bening dua matamu

Semua orang yang tidak buta gadget, pasti kenal dengan iPhone dan Blackberry. Termasuk dua gadget yang paling hot di Indonesia saat ini, dan pastinya jadi idaman banyak penggila gadget yang ingin tampil trendy, para penganut techno-fashion yang merasa tampil jadul adalah suatu aib besar.

iPhones vs Blackberry

Karena saya bukan penganut techno-fashion, bukan penganut aliran iPhoniyah maupun blackberriyah, maka saya tak bergeming terhadap kecanggihan fitur, style, maupun gengsi yang dimilik oleh kedua gadget papan atas ini. Telah berulangkali bos nyindir, “kok masih pake hape cina gitu sih, aku jadi repot nih kalo mau bbm kamu !”. Well, kalo pake blackberry supaya bisa bbm sama bos, yang notabene berarti arus komunikasi order dan tugas-tugas semakin lancar laksana air bah, makasih deh. liyane wae bos ! 🙂

Taxco seri DM

Spesifikasi yang saya butuhkan sebenarnya cukup rumit:

  1. Satu handphone yang bisa dual on GSM + CDMA sekaligus. Karena saya pakai kartu Halo Telkomsel dan Kartu Flexi Classy. Dan pastinya saya nggak mau kantong saya penuh diisi handphone. One for all, and all for one !
  2. Sebagai bobotoh persib, saya merasa perlu untuk bisa ngintip pertandingan Persib @ anytime. Kadang Persib tanding di jam kantor, yang berarti norak sekali kalo sy nongkrongin tv di kantor kayak pegawai kelurahan kurang kerjaan. Kadang Persib tanding di malam hari, di mana kekuasaan atas remote control ada di si bungsu yang nonton ipin upin atau bernard the bear.
  3. Sesekali saya pingin dengar radio FM tanpa perlu headset.
  4. Pastinya bisa foto dan video, soal resolusi itu urusan orang Cina dan tuhannya.
  5. Sesekali pingin dengar murottal imam sudais, musik klasik, atau slowrock.

Spesifikasi gokil kayak gini pastinya nggak bisa dipenuhi iPhone maupun Blackberry. Karena itu kedua gadget top ini nggak pernah masuk itungan saya. Gadget pertama yang comply dan saya beli adalah Taxco seri DM80. Hampir sama dengan gambar diatas yang DM79, hanya (katanya) support Java. Sampai akhir pemakaian, saya nggak tau bedanya support java sama nggak support java 😀

Belum setaun dipake, channel GSM-nya ngadat. Kadang idup, kadang mati. Seringnya mati. Dan hanya HP Taxco dan Alloh SWT yang tau kapan GSM channel saya ini nyala. Karena ngerasa perlu untuk tetap bisa on, setelah bersabar kurang lebih 4 bulan sejak GSM-nya ngadat, saya mulai berburu merk baru. Nilai buku dia belum habis, dengan sotoy saya berkata dalam hati, menyabarkan diri sebelum membeli gadget super saya yang baru.

Titan T8787 (GSM+CDMA+TV+FM+Camera+Video+MP3)

Kemaren sore nganter kakak ke Bandung Electronic City beli notebook, iseng-iseng cari hp super cina lagi. eh, ketemu, merk Titan seri T8787. Harganya Rp1Jt pas bulet. Ya udah langsung dibungkus aja. Kali ini sudah QWERTY pula, jadi punya new experience. Sayangnya liga super belum dimulai, jadi belum bisa nonton Persib. Tapi mbaknya yang jual udah ndemoin dengan semangat 45 bahwa fitur TV-nya jalan dengan jernih. Semoga kali ini lebih awet. Pokoknya sampe ada iPhone atau Blackberry dengan spesifikasi super seperti ini ada, maka saya nggak akan kapok pake HP Super Cina. Lagian, siapa yang bilang kalo iPhone dan Blackberry nggak di-manufaktur di Cina?

Story berlanjut ketika saya keilangan HP Titan itu. Ceritanya, seperti biasa rutinitas sabtu saya adalah main bola. Hari itu si sulung minta dianter ke sekolahnya karena ada kegiatan Pajarpara. Karena pulsa adalah salah satu musuh utama ABG, sambil jalan dia bilang “Pah pinjem HP”. Sambil megang stang motor, satu tangan merogoh saku dan mengoper HP ke belakang. Sampe di sekolahnya, dia turun, dan saya terus ke lapang bola. Selesai main bola, rutinitas sambil salin baju di lapang adalah ngecek HP, barangkali ada miscall ato SMS. HP-nya gak ketemu. “Oh iya, HP kan tadi dipinjem”, saya pikir.

Sampe rumah nagih deh HP ke si sulung. Cilakanya, dengan santainya si sulung bilang “Kan tadi udah dibalikin”. Gubraks. Bener-bener blank kalo HP itu udah dibalikin. Kali jatoh pas naro lagi di kantong abis dibalikin. Istirja deh, berarti musibah neh, semoga diganti yang lebih baik. Langkah pertama adalah nelpon ke HP Titan itu, kedua nomernya. Responnya kompak : “Nomor yang anda hubungi tidak aktif atau berada diluar jangkauan”.  Selanjutnya nelponin operator 147 dan 111 dari HP nyonya rumah, untuk minta diblokir Kartu Flexi Classy dan Halo-nya. Lebih seru lagi, sistem layanan Halo lagi gangguan, dan diminta nunggu 3 jam-an. Jadilah waswas kalo HP-nya dipake nelpon ke premium number, misalnya. Berulangkali cek dg nelpon, tetep jawabannya tidak aktif. Ternyata jaman sekarang, orang lebih suka memanfaatkan fisik HP daripada nyuri pakai ‘pulsa’-nya.

Jadilah hidup 3 hari tanpa HP, karena senin-nya pas cuti masal lagi. Baru bisa re-issue kartu SIM (Subscriber Identification Module) baru ke counter Plasa dan Grapari hari Selasa minggu depannya. Tentunya gak pake ganti nomer, kartu lama otomatis diblokir dan gak bisa dipake, meski nomernya tetap aktif di kartu baru. Kok bisa? karena kartu itu punya dua nomor. Nomor kartu dan nomor telpon yang diasosiasikan. Nomor ini digenggam di database HLR (Home Location Register), jadi dengan database mencatat pasangan nomor telpon dan nomor kartu yg baru, kartu lama otomatis tidak berguna karena tidak mungkin bisa aktif.

Ivio DE-88 Dual On GSM-CDMA, Android Froyo

Pertanyaan terbesarnya, ganti HP apa? Syarat dual on GSM – CDMA tetap berlaku. Dual on bukan dual mode. Kalo dual on berarti secara bersamaan nyala barengan. Dual mode, bisa GSM – CDMA tapi salah satu harus mati. Googling, tetep aja nggak ada dual on GSM – CDMA keluaran merk ternama. Akhirnya pilihan jatuh pada Ivio DE-88. Barang apa lagi neh? HP cina sih pastinya, yang menarik adalah OS-nya Android. Jadilah saya mulai baca-baca apa itu Android, OS besutan Google ini. Android 2.2, apa pula ini? Ternyata versi Android tuh banyak dan perkembangannya lumayan kenceng. Tiap versi punya nama versi 2.2 dikasih julukan froyo, 2.3 gingerbread, versi 3 honeycomb. Meski honeycomb udah keluar, Ivio DE-88 ini masih pake froyo.

So apa aja fiturnya? Nih dicuplik dari website resminya (ivio.com) :

  • Dual On GSM and CDMA
  • Android Froyo
  • Capacitive Multi-Gesture Touch Screen
  • Display 3.5″
  • Integrated Camera 5 MP
  • Multimedia Player
  • Support Micro SD
  • Wi-Fi Tether
  • G-Sensor

Wah, ini sih kelasnya smartphone. Bener aja, dengan ditanam koneksi FlexiNet unlimited, jadilah always connected. Layar 3.5″ cukup nyaman untuk dipake surfing, meski sebelumnya saya alergi dengan surfing di HP, karena ngerusak mata :D. Calendar-nya syncronized dengan Google Calendar, salah satu fitur Google yang rutin saya pake. Jadi update kalendar di HP, agenda dan reminder-nya tetep muncul saat saya kerja di laptop.

Yang paling seru adalah yang namanya Android Market. Ini adalah pasar terbuka yang dikendalikan Google dimana developer dan buyer bertemu. Jualannya “recehan”. Aplikasi bisa dihargai 10 ribu, 50 ribu, terserah developernya. Dan hebatnya, ada ribuan aplikasi yang bisa diunduh gratis dari Android Market. Mulai dari Game (harus urutan satu yah), tools, wallpaper, segala macem tetek bengek yang mungkin kita gak kepikiran dibuat orang dan ditaroh di salah satu pasar digital terbesar sedunia ini. Game free-nya banyak banget dan cukup seru. Jadilah rutinitas pulang kerja adalah harus menyerahkan HP ini ke si bungsu, yang kadang berantem sama abangnya karena sama-sama pingin main game.





detikcom : Yuk, Pangkas Pengeluaran yang Nggak Penting…

14 09 2010

title : Yuk, Pangkas Pengeluaran yang Nggak Penting…
summary : (read more)